Wartawan kantor berita Antara kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat, itu pun mempunyai peran besar di dunia perfilman.
Tak kurang 30 judul film pernah dibuat sepanjang kariernya.
Baca Juga:
Sambut Masa Tenang Pilkada Jakarta, KPU Jakbar Gelar Panggung Hiburan Rakyat
Salah satunya Darah dan Doa (1950), film pertama yang secara resmi diproduksi Indonesia sebagai negara berdaulat.
Hari pertama pengambilan video untuk film tersebut, yakni 30 Maret, kemudian ditetapkan sebagai Hari Film Nasional.
Tokoh lain yang dianugerahi gelar pahlawan nasional adalah Tombo Lututu dari Sulawesi Tengah; Sultan Aji Muhammad Idris dari Kalimantan Timur; dan Raden Arya Wangsakara, tokoh asal Banten.
Baca Juga:
Sekjen GEKIRA Partai Gerindra: Pemilukada Damai Bukti Rakyat Cerdas
Mereka adalah para pemimpin kerajaan/kesultanan di sejumlah wilayah Nusantara yang memimpin perjuangan melawan penjajah.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menjelaskan, gelar tersebut diberikan karena para tokoh itu telah menginspirasi dalam membangun serta memajukan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.
Secara terpisah, Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengatakan, pemerintah sangat terbuka terhadap perubahan orientasi pemberian gelar pahlawan, termasuk menyesuaikan perkembangan zaman.