“Tahun lalu juga penjualannya bisa lebih lama, beda dengan sekarang yang lebih cepat habis terjual,” bebernya.
Dengan dua tungku yang dimiliki, dirinya memang hanya mampu mengoptimalkan produksi sebanyak 1.000 kue tutun per harinya.
Baca Juga:
Tahun Baru Imlek Identik dengan Hujan, Ini Kata BMKG
"Kami tidak menerima pesanan dalam partai besar karena produksinya juga terbatas," terang Hasan.
Terlebih, proses pengukusan kue tutun memakan waktu cukup lama yaitu 8-10 jam.
Di pabrik kue tutun milik Hasan, satu tungku bisa mengukus lebih dari 140 loyang dalam sekali kukus. Barulah setelah matang kue bisa didinginkan dan didistribusikan.
Baca Juga:
Yenny Wahid Minta Kaum Tionghoa Jangan Dukung Paslon Bagian Pemerintah yang Dulu Larang Imlek
Kue tutun itu pun dijual seharga Rp13 ribu per biji, dan biasanya dijual kiloan dengan harga Rp 26 ribu per kilo (isi dua buah).
"Per kilo isinya ada dua bulat, jadi satu bijinya itu Rp13 ribu,” imbuhnya.
Untuk pembeli sendiri, diakuinya, berasal dari hampir semua kabupaten/ kota di Lampung. Namun terbanyak berasal dari Bandar Lampung.