Program ini diduga batal setelah mendapat kritik dari berbagai pihak.
"Memang ada gejolak di masyarakat ini akhirnya kebijakan (kompor listrik) dibatalkan," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan.
Baca Juga:
Kurangi Emisi Karbon, ALPERKLINAS Apresiasi Kerjasama PLN dan Pemprov Banten Sosialisasi Pemakaian Kompor Induksi pada Konsumen
Benar saja, kritikan kompor listrik memang disampaikan oleh banyak pihak, tak terkecuali para anggota dewan.
Salah satunya anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela yang menilai kompor listrik tidak cocok untuk masakan Indonesia.
Kritik itu disampaikan Mulan berdasarkan pengalaman pribadinya.
Baca Juga:
Memasak Lebih Nyaman, PLN UID Jakarta Raya Gelar Lomba Memasak Kompor Induksi
Ia mengaku tak bisa lepas dari kompor gas, meskipun sudah memiliki kompor listrik.
"Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah saja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran begitu saja," tutur Mulan, Jumat (23/9).
Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) pun menolak rencana konversi kompor listrik dan meminta pemerintah tak memaksa masyarakat untuk beralih.