Nah, gambut sendiri terbentuk ketika bumi menghangat sekitar tahun 9600 Sebelum Masehi.
Seiring meningkatnya permukaan laut, terbentuklah gambut di daerah delta (daratan sekitar sungai) dan pantai.
Baca Juga:
Garap Lahan Gambut, Petani di Banyuasin Lakukan Pertanian Ramah Lingkungan
Gambut di daerah tersebut mengandung kandungan mineral dari air sungai dan pantai akibat pasang surut air laut dan air sungai.
Menurut berbagai sumber, tanah gambut di Indonesia terbagi menjadi dua jenis:
1. Topogen
Baca Juga:
Indonesia Perkokoh Peran Komunitas dalam Fungsi Kredit Karbon
Topogen merupakan lapisan gambut yang terbentuk karena genangan air akibat terhambatnya drainase. Jenis ini biasa ditemukan di area belakang pantai atau di pegunungan dengan kedalaman tanah sekitar 4 meter.
2. Ombrogen