"Harapannya pada 2024 sesuai target pemerintah pusat, prevalensi stunting Lampung bisa di angka 14 persen dengan ragam intervensi seperti meningkatkan konsumsi protein hewani," kata dia lagi.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang tercantum dalam buku saku hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi balita stunting berdasarkan kabupaten dan kota di Provinsi Lampung yaitu untuk terendah ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan angka 8,7 persen, selanjutnya Lampung Selatan 9,9 persen.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Lalu, Tulang Bawang di angka 10,2 persen, Kota Metro 10,4 persen, Kota Bandarlampung 11,1 persen, Kabupaten Pringsewu 16,2 persen, Tulang Bawang Barat 16,4 persen, Lampung Barat 16,6 persen, Pesisir Barat 16,7 persen. Selanjutnya Kabupaten Lampung Timur 18,1 persen, Waykanan 18,4 persen, Tanggamus 20,4 persen, Mesuji 22,5 persen, Lampung Utara 24,7 persen, dan Pesawaran 25,1 persen.[mga]