“Penugasan pemerintah sudah jelas, proses pembangunan transmisi SUTET ini dilaksanakan secara paralel dengan pembangunan PLTU, transmisi harus dipastikan siap agar PLTU dapat segera beroperasi. Kami sangat mengapresiasi sinergi yang terjalin antara PLN dan PTPN atas kerja sama dan koordinasi selama ini sehingga pembangunan ini dapat segera diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Sementara, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Zainal Abidin mengatakan, proyek ini merupakan salah satu proyek strategis nasional.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pertambangan, PLN akan Pasok Listrik Hingga 2050 untuk PT BAI
Proyek tersebut akan menunjang kemajuan dan perkembangan ekonomi Lampung.
“Seluruh pelaksanaan pekerjaan yang termasuk dalam bagian dari proyek ini seluruhnya harus berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kami akan mengakselerasi proses penetapan lokasi SUTET ini guna mendukung kesuksesan pembangunan yang dilaksanakan oleh PLN," ujarnya.
Di sisi lain, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan Muhammad Dahlan Djamaluddin berharap, koordinasi dan sinergi PLN dan Pemerintah Provinsi Lampung akan semakin meningkat dalam rangka menyukseskan program pembangunan ini.
Baca Juga:
PLN Sah Dapat Suntikan PMN Rp 5 Triliun
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dan keterbukaan Pemprov Lampung akan pembangunan SUTET 275 kV Gumawang–Lampung 1 ini, seperti kita ketahui bersama bahwa tidak lama lagi pembangunan mega proyek Bakauheni Harbour City, Rumah Sakit Internasional, Kawasan Industri Maritim tersebar akan segera dilaksanakan, ditambah lagi dengan pembangunan lain yang akan semakin mengembangkan potensi yang dimiliki Lampung," jelasnya.
Dahlan turut memberikan apresiasi kepada Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan, Kemenko Marinves, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan pihak PTPN yang telah secara proaktif merespons permintaan dari PLN.
“Sangat penting untuk dapat menyukseskan pembangunan jaringan transmisi SUTET ini, karena dengan beroperasinya pembangkit dan jaringan transmisi penghubung jalur evakuasi daya ini, akan berdampak pada penghematan biaya pokok produksi sebesar Rp 402,21 miliar per tahun,” tutupnya.