"Terlebih arus mudik didominasi dengan moda transportasi darat," ungkapnya.
Sementara, khusus penyeberangan laut, Deden telah menginstruksikan agar kapal penyelamat ditempatkan di pelabuhan penyeberangan.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
"Jika terjadi overload muatan, harus diingatkan serta memeriksa secara rinci ketersediaan pelampung," kata dia.
Deden menambahkan, Basarnas Lampung mengerahkan sekitar 300 personel yang ditempatkan dilokasi-lokasi rawan bencana dan beberapa titik diprediksikan menimbulkan keramaian dan berpotensi terjadi keadaan emergency.
"Operasi Siaga Khusus ini dilakukan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai 13 April-3 Mei 2023 secara nasional," terangnya.
Baca Juga:
Terjebak Penipuan Pajak, Pedagang Sembako Kehilangan Rp298 Juta dalam Sekejap
Untuk H-Lebaran, lanjut Deden, dipusatkan di pelabuhan penyeberangan, terminal, bandara dan jalan tol. Kemudian untuk H+lebaran, akan dipusatkan siaga SAR khusus ini di beberapa tempat wisata yang berpotensi meningkat pengunjungnya di masa liburan.
"Saya berharap, siaga SAR Khusus Lebaran 1444 H ini berjalan lancar tanpa adanya kondisi yang bersifat emergency," pungkasnya.[mga]