WahanaNews - Lampung | Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung dalam operasi siaga SAR khusus Lebaran Idul Fitri 1444 H telah memetakan 12 titik rawan bencana jalur mudik di wilayah Provinsi Lampung.
Kepala Kantor Basarnas Lampung, Deden Ridwansyah mengatakan, 12 titik rawan bencana itu tersebar di beberapa lokasi yang menjadi rute mudik di Lampung.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
"Salah satu potensinya, adalah kecelakaan di wilayah padat pelayaran seperti pelabuhan penyeberangan," kata Deden, dikutip Sabtu (15/4/2023).
Deden menyebutkan, beberapa lokasi rawan bencana itu yakni Selat Sunda dan perairan Lampung Selatan hingga Teluk, Bandar Lampung yang menjadi rute penyeberangan pemudik.
Selain itu Jalan Lintas Barat (Jalinbar) menuju Provinsi Bengkulu yang rawan longsor serta ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Baca Juga:
Terjebak Penipuan Pajak, Pedagang Sembako Kehilangan Rp298 Juta dalam Sekejap
Menurutnya, dari hasil koordinasi dengan Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga sebulan ke depan, diperkirakan masih terdapat curah hujan dan gelombang tinggi.
"Kondisi ini, dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang. Secara umum, kondisi geografis Lampung berpotensi atas bencana hidrometeorologi ini," ujarnya.
Potensi kecelakaan akibat bencana alam ini, imbuhnya, sebagian besar terjadi di jalur darat yang bisa menyebabkan kedaruratan luar biasa, seperti kemacetan ekstrem di ruas jalan.
"Terlebih arus mudik didominasi dengan moda transportasi darat," ungkapnya.
Sementara, khusus penyeberangan laut, Deden telah menginstruksikan agar kapal penyelamat ditempatkan di pelabuhan penyeberangan.
"Jika terjadi overload muatan, harus diingatkan serta memeriksa secara rinci ketersediaan pelampung," kata dia.
Deden menambahkan, Basarnas Lampung mengerahkan sekitar 300 personel yang ditempatkan dilokasi-lokasi rawan bencana dan beberapa titik diprediksikan menimbulkan keramaian dan berpotensi terjadi keadaan emergency.
"Operasi Siaga Khusus ini dilakukan selama 20 hari ke depan, terhitung mulai 13 April-3 Mei 2023 secara nasional," terangnya.
Untuk H-Lebaran, lanjut Deden, dipusatkan di pelabuhan penyeberangan, terminal, bandara dan jalan tol. Kemudian untuk H+lebaran, akan dipusatkan siaga SAR khusus ini di beberapa tempat wisata yang berpotensi meningkat pengunjungnya di masa liburan.
"Saya berharap, siaga SAR Khusus Lebaran 1444 H ini berjalan lancar tanpa adanya kondisi yang bersifat emergency," pungkasnya.[mga]