LAMPUNG.WAHANANEWS.CO, Lampung Selatan - Masalah sampah di Lampung Tengah tidak lagi sekadar persoalan lingkungan, tetapi telah berkembang menjadi isu sosial di tengah masyarakat. Karena itu, diperlukan langkah konkret dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan pihak terkait.
Selama ini kegiatan yang dilakukan DLH Lamteng, tanpak hanya sekedar ajang seremoni saja, akan tetapi hasil kongkrit dari kegiatan itu tidak ada hasil konkret dalam upaya pengelolaan sampah khususnya di Lamteng.
Baca Juga:
Volume Sampah di Sumbar Naik 20 Persen Selama Libur Lebaran 2025
Diketahui, penumpukan sampah khususnya usai perayaan Hari Raya ldul Fitri 1446 H terus bertambah, bahkan penumpukan sampah sampai menumpuk dipinggiran jalan, khususnya diwilayah Kel.Yukum Jaya, Terbanggi Besar.
Dari keterangan (Sbt) salah satu masyarakat yang berdomisili di Kelelurahan Yujum Jaya, menyebut bahwa selama ini tidak ada tempat sampah khusus yang disediakan Pemkab melalui DLH untuk menampung sampah yang setiap hari dihasilkan tiap rumah.
“Harusnyakan ada tempat sampah yang disediakan dipinggir jalan, agar masyarakat dapat membuang sampah mereka ditempat yang disediakan. Karena tempat pembuangan itu tidak ada, mau tidak mau sampah itu dibuang sembarangan oleh masyarakat, seperti dilahan kosong dipinggir jalan, atau dialairan sungai,” kata (Sbt), Rabu (9/4/2025).
Baca Juga:
DLH Rejang Lebong Tambah Jam Kerja Petugas Angkut Sampah Pascalebaran Idul Fitri
Diketahui pihak DLH Lamteng, selama ini telah meluncurkan berbagai inovasi, program, dan riset, dalam upaya menangani sampah diLamteng, bahkan ada program merekrut anggota bank sampah yang digaung-gaungkan dapat meminimalisir permasalahan sampah tanpaknya masih belum bisa menjadi terobosan dalam menangani permasalahan sampah selama ini.
Artinya, apa yang dilakukan pihak DLH tampaknya hanya kegiatan seremonial saja yang diupload di media sosial, dengan kata lain Asal Bapak Senang (ABS). Sementara permasalahan semakin menambah PR tidak pernah ada solusi untuk dapat menanganinya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]