Menurut dia subsidi LPG 3 kg yang tidak tepat sasaran telah membebani keuangan negara lebih dari Rp 300 triliun sejak tahun 2017.
Adapun, subsidi tersebut sangat berpotensi terus membengkak dari tahun ke tahun karena penambahan jumlah pengguna dan volume penggunaan LPG yang tidak dapat dikendalikan sesuai dengan target sasaran subsidi.
Baca Juga:
PLN dan Pemko Medan Gelar Lomba Masak Pakai Kompor Induksi di Medan Independence Day Festival 2023
"Pengguna LPG 3 Kg adalah pelanggan PLN yang kami sendiri sudah berusaha mengidentifikasi by name by address, dalam hal ini golongan pertama adalah 450 VA yang DTKS sejumlah 9,6 juta. Dan kami sudah memeriksa 99,99% hampir semuanya menggunakan kompor LPG 3 Kg. Kami sudah periksa di lapangan baik itu kantor cabang kami, kantor ranting kami, hampir semuanya menggunakan LPG 3 Kg," kata Darmawan.
Di samping itu, pelanggan 450 VA yang terdata non-DTKS 14,8 juta, 100% juga masih menggunakan kompor LPG 3 Kg.
Begitu juga dengan pelanggan 900 VA yang masuk kategori keluarga miskin DTKS sebesar 8,4 juta 100% juga masih menggunakan kompor LPG.
Baca Juga:
PLN Edukasi Kompor Listrik di Adhyaksa Sangihe Expo 2023
"Untuk itulah pelanggan listrik kami yang menikmati subsidi yang juga pengguna LPG 3 Kg adalah 32,7 juta pelanggan. Kami mempunyai data mereka by name by address dan tagihan listrik mereka," kata dia.
Berdasarkan survei yang perusahaan lakukan di lapangan pengguna 450 VA rata-rata menggunakan 2-3 tabung per bulan.
Sedangkan untuk yang pelanggan 900 VA antara 3-4 tabung LPG 3 Kg per bulan.