Adi mengatakan, infrastruktur ketenagalistrikan yang digunakan untuk melayani daerah-daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T) membutuhkan biaya investasi per pelanggan yang sangat tinggi, yaitu Rp 25 juta sampai Rp 45 juta per pelanggan.
"Sementara untuk melistriki pelanggan di daerah non 3T investasinya sekitar Rp 1-2 juta. Meski investasinya lebih tinggi berkali lipat tapi pemerintah melalui PLN berkomitmen untuk melistriki seluruh penjuru negeri," tegasnya.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menjelaskan, PMN Hutama Karya tahun 2023 sejumlah Rp28,9 Triliun yang telah disetujui sebelumnya dalam UU APBN 2022 diperuntukkan dalam pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap I untuk 8 ruas prioritas dan dimulainya tahap II.
“PMN tersebut akan kami gunakan untuk menyelesaikan pembangunan ruas tol Binjai – Langsa (Seksi Binjai – Pangkalan Brandan), ruas tol Sp Indralaya – Muara Enim (Seksi Sp Indralaya – Prabumulih), ruas tol Kisaran – Indrapura, ruas tol Kuala Tanjung – Parapat (Seksi Kuala Tanjung – Pematang Siantar), ruas tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu (Seksi Taba Penanjung – Bengkulu), ruas tol Sigli – Banda Aceh, ruas tol Pekanbaru – Padang (Seksi Padang – Sicincin), ruas tol Pekanbaru – Padang (Seksi Pekanbaru – Pangkalan) dan dimulainya pembangunan konstruksi Sebagian JTTS tahap 2 yakni ruas tol Betung – Tempino – Jambi dan ruas tol Junction Pekanbaru – Bypass Pekanbaru,” terang Budi.
Di lain pihak, Direktur Bisnis IFG Pantro Pander Silitonga menanggapi rencana pemberian PMN kepada IFG sebesar Rp6 triliun.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Menurutnya, hal ini mempertimbangkan peran signifikan dua anggota BUMN holding Perasuransian, Penjaminan, dan Investasi tersebut, yaitu PT Askrindo dan PT Jamkrindo dalam perannya untuk menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui KUR kepada pelaku UMKM.
”Rencana penambahan PMN sebesar Rp6 triliun kepada IFG untuk tahun anggaran 2023 kami gunakan dalam rangka optimalisasi dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) khususnya pemberdayaan dan penguatan UMKM melalui program pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR) pasca terdampak Pandemi Covid-19. PMN melalui PT Jamkrindo dan PT Askrindo ini sekaligus untuk menjaga agar gearing ratio-nya terjaga pada level sehat yaitu dibawah 20 kali sehingga dapat menjaga kesehatan keuangannya dan sustainable (berkelanjutan) dalam memberikan penjaminan,” ungkap Pantro. [dny]