WahanaNews-Lampung.co| Tiga orang nelayan di Lampung Selatan tersambar petir usai mencari ikan.
Dikabarkan, salah satu nelayan meninggal dunia dan dua orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga:
Hujan Es Guyur Empat Desa di Lampung Utara, Sejumlah Rumah Warga Rusak
Kapolsek Penengahan AKP Setio Budi Howo mengatakan, tiga nelayan yang tersambar petir itu terjadi pada Rabu (12/1/2022), sekitar pukul 18.00 WIB.
"Benar, ada tiga warga yang pulang melaut tersambar petir," kata Setio saat dihubungi, Rabu malam.
Setio mengatakan, peristiwa itu terjadi di perairan Pantai Minang Rua, Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni.
Baca Juga:
Bocah 5 Tahun Terseret 2 Km, Mobil Fortuner Nyaris Dibakar Warga di Lamtim
Ketiga nelayan yang tersambar petir ini adalah warga Desa Way Muli.
Korban meninggal bernama Ijal (40). Sementara dua nelayan yang selamat bernama Jasmani (45) dan Sarmani (45).
"Dua korban yang mengalami luka saat ini sudah dirawat di RS Bob Bazar, Kalianda," kata Setio.
Menurut keterangan sejumlah saksi dan korban selamat, peristiwa itu terjadi saat ketiganya dalam perjalanan pulang menuju pelelangan di Pantai Minang Rua.
Kondisi cuaca ketika itu memang sedang hujan lebat.
Begitu tiba di perairan Pantai Minang Rua, tiba-tiba petir menyambar perahu tempel yang dipakai ketiga nelayan itu.
"Akibat tersambar petir, perahu yang digunakan korban juga mengalami kerusakan," kata Setio.
Ketiganya kemudian dievakuasi oleh warga setempat ke tepi pantai.
Setio mengatakan, kondisi di wilayah tersebut memang sedang hujan lebat disertai petir sejak sekitar pukul 15.00 WIB.
"Di wilayah Bakauheni sendiri, hujan terus mengguyur sampai sekitar pukul 20.00 WIB tadi," kata Setio.
Setio mengatakan, akibat hujan lebat ini, dua wilayah juga mengalami bencana alam, yakni longsor di Dusun Muara Pilu Bawah dan banjir di Dusun Blebu, Kecamatan Bakauheni.[jef]