WahanaNews - Lampung | Seorang pria di Kabupaten Pringsewu Lampung ditemukan telah tewas dalam sumur setelah dua hari hilang.
Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Polsek Sukoharjo, Polres Pringsewu, Polda Lampung Iptu Poltak Pakpahan, Sabtu (20/5/2023).
Baca Juga:
Cekcok Antrean SPBU di Bandar Lampung, Sopir Pajero Tusuk Kondektur Damri
Pakpahan menjelaskan, pria yang ditemukan tewas dalam sumur tersebut berinisial HA (39) warga Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Lampung.
Sebelumnya, korban dikabarkan tidak pulang ke rumah sejak Kamis (18/5/2023) malam.
Karena tidak pulang, keluarga korban pun berusaha mencarinya, namun tidak menemukan keberadaannya.
Baca Juga:
Polisi di Lampung Baku Tembak dengan Begal Motor, Satu Dibekuk
“Karena pihak keluarga tidak kunjung menemukan dimana korban berada, sehingga kemudian melaporkannya ke Polsek Sukoharjo,” kata Pakpahan, dikutip Sabtu (20/5/2023).
Orangtua dari korban yang telah melaporkan ke kepolisian pun kuga sempat melaporkan kepada aparatur pekon setempat.
“Bahkan juga memposting foto korban di media sosial,” terang Pakpahan.
Terkait penemuan korban, Pakpahan menjelaskan bahwa berawal pada Sabtu (20/5/2023) pagi, orangtua korban melihat sendal berwarna kuning tergeletak di dekat sumur.
Sendal kuning tersebut merupakan sendal yang biasa korban pakai dan letaknya juga masih berada di area dapur dalam rumahnya.
Lantaran curiga, orangtua korban kemudian memanggil dua orang tetangganya untuk mengecek apakah korban ada di dalam sumur.
“Dan saat dilihat dari atas tubuh korban tidak terlihat,” ujar dia.
Maka, lantaran semakin penasaran, orangtuanya pun mencari sebuah jangkar besi dan memasukannya ke dalam lubang sumur yang dalamnya mencapai 10 meter.
Saat itu jangkar mulai mendapati sesuatu di dalamnya, dan kemudian menariknya dan rupanya yang tersangkut ialah jenazah korban.
“Korban yang tersangkut jangkar besi itu baru terlihat mengambang di permukaan sumur,” jelasnya.
Kapolsek Sukoharjo itu menyebut, saat ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
“Diduga korban terjebur ke dalam sumur saat itu bersamaan dengan penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh,” kata dia.
“Karena memang, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, korban ini memiliki riwayat sakit epilepsi menahun, ada dugaan dia tercebur ke dalam sumur saat sakit epilepsinya kambuh,” imbuhnya.
Dia juga mengatakan, jika dari hasil identifikasi dan pemeriksaan jenazah yang dilakukan tim inafis Polres Pringsewu dan pihak medis dari puskesmas Banyumas, ditubuh korban tidak ditemukan tanda atau luka bekas kekerasan.
“Ya, dugaan awal kejadian ini tidak ada unsur kesengajaan atau tindak pidana,” bebernya.
Iptu Pakpahan mengungkapkan, keluarga korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak proses autopsi.
“Atas dasar tersebut, jenazah korban langsung kita serahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman,” tandasnya.[mga]