WahanaNews-Lampung | Guna mendorong penggunaan kendaraan listrik secara nasional, PT PLN terus berupaya untuk menambah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di seluruh Tanah Air.
Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN, mengatakan, tahun ini pihaknya berencana menambah 100 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang akan disebar di beberapa titik di seluruh Indonesia.
Baca Juga:
PLN Siapkan 1.299 SPKLU di Banyak Lokasi Mudik, Pengguna Mobil Listrik Tetap Nyaman
"Kita tidak menargetkan hal khusus, tapi kita harapkan di tahun ini akan menambahkan 40 unit dari kita dan 60 dari sistem franchising, jadi ada sekitar 100," ujar Bob, Kamis (28/7/2022).
Menurutnya, saat ini PLN telah bekerja sama dengan banyak investor melalui sistem Investor Own Investor Operate (IO2), di mana investor perlu menyediakan dana, lahan dan mengoperasikan SPKLU.
Sementara PLN akan menyediakan infrastruktur dan platform melalui aplikasi PLN Mobile.
Baca Juga:
Pakar UGM Ingatkan Pemerintah: Pasar Kendaraan Listrik Jangan Dikuasai Produk Impor
Bob mengatakan, investor-investor yang telah bekerja sama dengan PLN untuk membangun SPKLU di antaranya mulai dari jaringan restoran makanan cepat saji, mal, hingga bank.
"Kami bekerja sama dengan mal, sudah banyak yang berminat. Kami juga sudah bekerja sama dengan BNI, kemudian ada Bank Mandiri juga," ucap Bob.
Selain itu, Bob mengatakan, PLN juga mengajak para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan koperasi termasuk yang berada di desa-desa untuk turut membantu menambah ketersediaan SPKLU.
"Harapan kita, supaya UMKM yang di desa-desa itu minimal nanti ada namanya baterai swap atau tempat penukaran baterai," kata Bob.
"Itu enggak mahal sebenarnya. Kalau hanya tukar baterai, misalnya satu atau dua GaN ya, itu sekitar Rp100 juta. Menurut saya, itu untuk UMKM masih memadai. Koperasi misalnya, itu pasti mampu dan mereka bisa menyediakan tempat," ujar dia. [dny]