WahanaNews-Lampung | Akibat cuaca ekstrem dan tingginya gelombang air laut yang terjadi pada akhir tahun 2022 ini, membuat aktivitas pelabuhan penyeberangan Bakauheni (Lampung)–Merak (Banten) terganggu.
Sebagai antisipasi dan alternatif, Pemprov Lampung menyiapkan Pelabuhan Panjang untuk penyeberangan dari Lampung ke Jawa.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung, Bambang Sumbogo, penggunaan Pelabuhan Panjang untuk mengantisipasi melonjak arus kendaraan yang menyeberang dari Lampung ke Jawa telah disampaikan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat meninjau Pelabuhan Panjang bersama kepala BMKG.
Dia mengatakan, kondisi cuaca yang ekstrem saat ini membuat arus kendaraan yang menyeberang dari Bakauheni ke Merak terganggu. “Maka alternatifnya Pelabuhan Panjang,” kata Bambang Sumbogo di Bandar Lampung, Kamis (29/12/2022).
Pemakaian Pelabuhan Panjang sebagai alternatif memecahkan masalah yang terjadi di Pelabuhan Bakauheni yang kendaraan kesulitan untuk masuk kapal di dermaga karena ombak tinggi, Bambang mengatakan telah dirapatkan dengan berbagai instansi terkait.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini, menurut dia, pada Rabu malam PT ASDP terpaksa menghentikan aktivitas penyeberangan selama enam jam.
Hal ini juga berdampak dari gelombang tinggi terdapat dua kendaraan yang tidak dapat melintasi masuk dan keluar kapal karena ombak tinggi tercebur ke laut dekat dermaga.
Adanya gangguan kendaraan yang ingin menyeberang tersebut, Pemprov mempersiapkan Pelabuhan Panjang untuk menyeberang ke Jawa.