WahanaNews-Lampung | Data belasan juta pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) diduga bocor di forum hacker atau peretas masih dalam penyelidikan.
"Setelah mendapatkan berita itu kami tadi pagi langsung melakukan pengecekan ya, jadi saat ini Kominfo sedang mendalami terkait kebocoran data itu, nanti akan kami sampaikan hasil atau temuan sementara dari dugaan kebocoran itu," ujar Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi, dalam pesan singkatnya, Jumat (19/8).
Baca Juga:
Seorang Pemuda di Madiun Ditetapkan Jadi Tersangka Bjorka
Mulanya, dugaan kebocoran data itu terungkap berdasarkan informasi penjualan data yang diunggah pemilik akun loliyta di BreachForums.
"Hi, Im selling data PLN17 MILLION++ with fieldID,Idpel,Name,Consumer Name,Energy Type,Kwh,Address,Meter No,Unit Upi,Meter Type,Nama Unit Upi,Unit Ap,Nama Unit Ap,Unit Up,Nama Unit Up,Last Update,Created At," tulisnya dalam forum tersebut, sambil memberikan sejumlah sampel.
Tampak beberapa nama pelanggan PLN dengan alamat di Kota Fajar dan Subulussalam.
Baca Juga:
PLN Pastikan Data Transaksi Aktual Pelanggan Dalam Keadaan Aman
Akun lolyta tercatat baru bergabung di forum itu mei 2022 dan mengunggah dua postingan.
Dedy melanjutkan pihaknya belum bisa memastikan durasi penanganan kasus ini.
"Karena terkait penelusuran dan investigasi dugaan kebocoran data pribadi itu sangat tergantung dari kompleksitas dari kebocoran data itu."
Kominfo pun mengaku segera berkoordinasi dengan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) serta PLN.
"Kita upayakan hari ini berkomunikasi dengan mereka," lanjut dia.
Di tempat terpisah, Menkominfo Johnny G Plate mengaku belum mengetahui informasi dugaan kebocoran data itu.
"Saya belum denger itu. Saya dari pagi rapat. Nanti coba di cek ke yang lain ya," ucap dia, di kantornya, Jakarta, Jumat (19/8).
Sementara itu, saat dihubungi melalui pesan singkat, juru bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan akan segera menanggapi permintaan komentar soal dugaan kebocoran data PLN ini. [dny]