WahanaNews-Lampung | Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejaksaan Agung memeriksa 3 saksi perkara dugaan tindak pidana korupsi pengadaan minyak goreng (migor) dalam hal Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.
Ketiga saksi itu diperiksa untuk 4 (empat) orang Tersangka yaitu Tersangka IWW, Tersangka MPT, Tersangka SM, dan Tersangka PTS.
Baca Juga:
Tepis Isu Jam Tangan Miliaran, Pejabat Kejagung Klaim Hanya Rp 4 Juta
"Saksi-saksi yang diperiksa yaitu, R selaku Analis Perdagangan pada Kementerian Perdagangan RI, DR selaku Fasilitator Perdagangan pada Kementerian Perdagangan RI, dan P selaku Fasilitator Perdagangan pada Kementerian Perdagangan RI," kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana dalam keterangan tertulis Jumat (13/5/2022).
Dijelaskannya, pemeriksaan ketiga saksi tersebut untuk mengetahui proses penerbitan Persetujuan Ekspor (PE) di Kementerian Perdagangan RI melalui sistem Inatrade.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan Turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022," jelasnya.
Baca Juga:
Kepercayaan Publik terhadap Kejagung Melonjak, Ungguli Lembaga Penegak Hukum Lain
Dalam kasus ini, Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag), inisial IWW (Indrasari Wisnu Wardhana).
Selain itu, MPT selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, SMA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup (PHG) dan PT selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.
Atas perbuatannya, para tersangka telah melanggar Pasal 54 Ayat (1) huruf a dan Ayat (2) huruf a, b, e dan f Undang-undang Nomor 7 tahun 2014 tentang perdagangan.