WahanaNews-Lampung| Meski Pemerintah telah menetapkan minyak goreng dengan satu harga, sejumlah pedagang di Pasar Talang Padang, memilih menjual minyak goreng kemasan diatas harga yang telah ditetapkan.
Sementara minyak goreng curah dalam keadaan kosong.
Baca Juga:
Hujan Es Guyur Empat Desa di Lampung Utara, Sejumlah Rumah Warga Rusak
Menurut Panut, seorang pedagang di pasar setempat, Minggu (13/2/2021), harga minyak goreng termurah kini Rp 21.000 dari sebelumnya Rp 18.000 sampai Rp 19.000 per liter.
"Sekarang minyak goreng sudah naik lagi, sudah Rp 21.000 tidak ada lagi yang harganya Rp 19.000. Itu semua merek yang paling murah, sekarang semuanya sama Rp 21.000," ujar Panut, seperti dikutip dari Tribuntanggamus, Senin (14/2/22).
Ia mengaku, kini bukan hanya masyarakat yang mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng, tapi pedagang juga.
Baca Juga:
Bocah 5 Tahun Terseret 2 Km, Mobil Fortuner Nyaris Dibakar Warga di Lamtim
Hal itu karena butuh tambahan modal lagi guna beli stok barang.
Kondisi saat ini juga tidak bisa memilih merek minyak goreng, khususnya yang harga termurah.
Sebab untuk mencari stok barang sudah susah dan naik.
"Sekarang barangnya makin susah, tidak bisa lagi menyiapkan merek ini itu, pokoknya dapatnya itu ya dijual," ujar Panut.
Ia mengaku, sempat ada minyak goreng dijual Rp 14.000 di pasaran.
Namun itu hanya sehari saja, sebab setelahnya distributor tidak datang lagi.
Karena itu, minyak yang ada harganya tetap tinggi.
"Pernah beberapa hari kemarin ada agen yang jual minyak murah, tapi tidak datang lagi, akhirnya yang ada ya harga yang mahal ini," ujar Panut.
Sementara minyak goreng curah, sekarang ini juga langka.
Barang menghilang setelah naik jadi Rp 20.000 dari Rp 19.000 per kg.
Padahal tingkat penjualan lebih tinggi minyak goreng kemasan.
"Minyak yang curah juga sempat sehari dikasih harga Rp 14.000 tapi ada cuma sehari, habis itu tidak datang lagi," terang Panut.
Ia mengaku, kelangkaan stok dan kenaikan harga minyak goreng saat ini membuat resah masyarakat dan pedagang.
"Pokoknya sekarang ini sudah payah minyak goreng, sudah pada ribut orang-orang, kok harganya mahal. Kita juga kebingungan barangnya tidak ada," tambah Panut.[jef]