WahanaNews-Lampung | Seorang anggota kepolisian kena tembak saat membubarkan balapan liar di Bandar Lampung.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Soekarno-Hatta (bypass) Bandar Lampung pada Minggu (6/2/2022) dini hari.
Baca Juga:
Hujan Es Guyur Empat Desa di Lampung Utara, Sejumlah Rumah Warga Rusak
Tiur (50), salah seorang warga setempat, membenarkan adanya pembubaran balapan liar di lokasi yang berada di depan yayasan sekolah.
Tiur mengaku mendengar suara tembakan dari dalam rumahnya.
"Saya dengar suara kayak tembakan. Pas keluar sudah ramai di tengah jalan, katanya bubarin balap liar," kata Tiur ditemui di lokasi, Senin (7/2/2022).
Baca Juga:
Bocah 5 Tahun Terseret 2 Km, Mobil Fortuner Nyaris Dibakar Warga di Lamtim
Sedangkan dari informasi yang dihimpun di kepolisian, peristiwa ini berawal saat Polsek Kedaton, Polsek Sukarame, dan Polresta Bandar Lampung menggelar razia balap liar di lokasi tersebut.
Begitu tiba di lokasi, aparat kepolisian menemukan puluhan pemuda sedang berkumpul dan bersiap melakukan balapan liar.
Anggota kepolisian pun membubarkan kerumunan pemuda tersebut.
Tiba-tiba terdengar suara letusan senjata api saat polisi membubarkan kumpulan pemuda itu.
Setelah terdengar letusan senjata api, seorang anggota Polsek Kedaton, berinisial Bripka D jatuh dan terlihat luka tembak di tubuhnya. Bripka D kemudian dibawa ke RS Immanuel untuk menjalani perawatan.
Belum diketahui siapa dan darimana tembakan itu berasal.
Terkait peristiwa ini, Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar Ino Harianto membenarkan ada seorang anggota kepolisian yang mengalami luka tembak saat pembubaran massa itu.
"Iya betul (ada anggota polisi mengalami luka tembak saat pembubaran balapan liar)," kata Ino, seperti dilansir dari Kompas.com, (7/2/22).
Kondisi korban sendiri saat ini masih dalam perawatan.
"Operasi sudah dilakukan," kata Ino.
Sejauh ini baru diketahui korban terkena pecahan peluru.
Namun, terkait rincian peristiwa, termasuk asal pecahan peluru itu, Ino mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Kami masih melakukan penyelidikan peristiwa itu," kata Ino.[jef]