WahanaNews-Lampung | Pihak kepolisian mengamankan seorang pria berinisial JD di Dusun Srimulyo II, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, karena memiliki narkoba jenis sabu sebanyak 17 kg.
Kepala Dusun Srimulyo II, M Saleh membenarkan penangkapan tersebut, warga bersama babinsa dan Polsek Natar telah mengamankan warga berinisial JD, Rabu (9/3/2022).
Baca Juga:
Hujan Es Guyur Empat Desa di Lampung Utara, Sejumlah Rumah Warga Rusak
Saleh mengatakan, ada barang bukti lainnya yang ditemukan di dapur dan kamar indekos pelaku.
Total ada 29 paket sabu yang ditemukan.
"10 paket besar ditemukan di belakang pintu kamar madi. Dan yang 6 paket besar lagi ditemukan di rak piring dapur. Jadi yang paket besar ada 16 paket," kata Saleh, Jumat (11/3/2022).
Baca Juga:
Bocah 5 Tahun Terseret 2 Km, Mobil Fortuner Nyaris Dibakar Warga di Lamtim
"Yang paket sedangnya kita temukan di dalam kamar, sebanyak 13 paket. Disimpan dalam pakaian. Jadi total barang bukti yang kita temukan kurang lebih 17 kg sabu," jelasnya.
"Setelah menemukan barang bukti tersebut, terduga pelaku kita proses di rumahnya. Kita kunci pintu biar nggak ada massa yang kumpul. Saat itu warga juga banyak yang menyaksikan hal itu. Karena terlalu banyak kan barangnya, kami telepon ke mapolsek," lanjutnya.
"Awal mula Kapolsek yang turun. Nggak lama kemudian anak buahnya juga turun. Setelah kami bubar, tim dari reskrim juga turun," pungkasnya.
Temukan Bong
Seorang babinsa bernama Edi Amri menemukan sabu seberat 17 kg di sebuah indekos Dusun Srimulyo II, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Rabu (9/3/2022).
Diduga, sabu itu merupakan milik JD, orang yang tinggal di indekos tersebut.
Kepala Dusun Srimulyo II M Saleh mengatakan, awalnya Edi menemukan bong di kamar mandi.
Bong tersebut ditemukan di tumpukan pakaian.
"Awal kedatangan kami, saya, babinsa, tokoh masyarakat ke sana karena awalnya hanya ingin menyelesaikan masalah rumah tangga terduga pelaku. Istrinya melapor anaknya dibawa oleh suaminya. Lalu istrinya melapor minta anaknya dikembalikan. Lalu acara mediasi pun selesai. Anaknya sudah kembali ke istrinya," kata Saleh, Jumat (11/3/2022).
Saat itulah Edi mencurigai gelagat JD.
"Namun, babinsa kita ini curiga dengan gelagat pelaku. Lalu dia izin ke kamar mandi. Dia menemukan alat bukti bong yang diselipkan di antara tumpukan pakaian kotor, seperti hendak dibuang," jelasnya.
Saleh menjelaskan, dari temuan itu, babinsa mencari barang bukti lain.
"Awal alat bukti bong. Trus nyari lagi ketemu paket besar. Ternyata isinya narkoba jenis sabu. Jumlahnya kalau tidak salah 10 paket besar yang ditemukan di balik pintu kamar mandi terduga pelaku," katanya.
"Dari situ kami melakukan penggeledahan di kontrakan terduga pelaku tersebut dan menemukan barang bukti lainnya yang disimpan di berbagai tempat. Totalnya kalau tidak salah 17 kg sabu," jelasnya.
Kronologi Penemuan
Warga digegerkan dengan penemuan 17 kg sabu di sebuah indekos yang berada di Dusun Srimulyo II, Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Rabu (9/3/2022).
Kepala Dusun Srimulyo II M Saleh mengatakan, indekos tersebut ditinggali oleh JD (30) bersama keluarganya.
Saat itu ia dan aparat babinsa hanya berniat memediasi masalah rumah tangga antara JD dan istrinya, M.
Saleh menerangkan, kisruh rumah tangga antara JD dan istrinya menjadi awal penemuan 17 kg sabu tersebut.
Warga bersama babinsa dan Polsek Natar pun langsung mengamankan JD.
"Kita itu dapat info awalnya ada kisruh rumah tangga. Yang laki (JD) ngaburin anaknya,” kata Saleh, Jumat (11/3/2022).
“Karena anaknya dikaburin, nggak disekolahin, istrinya lapor ke sektor. Sektor telepon babin. Karena itu wilayah Pemanggilan, Srimulyo II, dia telepon babinnya. Babin kebetulan telepon saya. Istilahnya kita mau bantu menyelesaikan masalahnya. Mediasilah bahasanya," tambahnya.
"Awal kita ketok rumahnya kosong. Berapa kali kita ketok kosong. Kita tunggu dia pulanglah. Mungkin dia lagi ke minimarket. Setelah dia pulang, masuk ke lokasi dia curiga nih. Dia mau kabur. Saya tahan gasnya dan saya ambil kunci motornya," jelasnya.
"Yang saat itu ada di lokasi ada babin, saya. Awalnya kita berdua. Datanglah Pak Aji Sudarso (tokoh setempat) dengan tokoh pemudanya, Sunarno. Awalnya kita berempat. Di situ belum ada penemuan," kata Saleh.
"Kamu ini ada masalah, ayo kita selesaikan. Ini dasarnya ada laporan. Udah kita selesaikan. Awalnya kita mediasi aja ya soal perebutan anak,” imbuhnya.
Namun, kata Saleh, seorang babinsa bernama Edi Amri mencurigai JD menyembunyikan sesuatu.
“Setelah itu muncul kecurigaan dari babin. Dia kan dasarnya dari intel. Jadi dia yang lebih paham. Nah, dia ini curiga dengan gelagat pelaku," ujarnya.
"Setelah mediasi selesai, anaknya sudah dikasih ke istrinya. Nah, babinsa kita ini curiga. Dia pura-pura buang air kecil ke kamar mandinya, dan menemukan barang bukti narkoba di balik pintu kamar mandi tersebut," pungkasnya.[jef]