WahanaNews-Lampung.co | Dinas Pertanian Lumajang, Paiman, melaporkan 138 ekor kambing dan 23 ekor sapi mati terdampak awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12).
Mereka saat ini berupaya membantu peternak yang terdampak, termasuk mengevakuasi hewan ternak yang selamat.
Baca Juga:
Sebar Foto Bawa Sajam, Anggota Gengster Tangkis Balik di Jombang Dibekuk
"Data sementara, itu hewan ternak yang mati, ada beberapa yang sudah dievakuasi," ujar Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Paiman.
Berdasarkan data sementara, peternak di Dusun Sumbersari yang berada di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo yang menderita kerugian paling besar. Di kawasan ini, 15 ekor sapi dan 52 ekor kambing mati.
Kemudian, di Dusun Bondeli Utara yang ada di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, terdapat 50 ekor kambing dan 4 ekor sapi mati.
Baca Juga:
Sejumlah Jembatan Putus dan 3 Orang Tewas Akibat Terjangan Lahar Semeru
Lalu, di Dusun Curah Kobokan yang sempat terisolasi di Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro, sebanyak 36 ekor kambing dan 4 ekor sapi mati.
Dinas Pertanian Lumajang, dan Instansi terkait lainnya saat ini masih melakukan evakuasi kepada hewan ternak milik warga yang masih selamat dari dampak erupsi Gunung Semeru.
"Saat ini kita masih berupaya mengevakuasi terhadap ternak di beberapa lokasi, utamanya yang di lokasi yang belum diakses kendaraan biasa. Untuk hewan ternak selamat, pemerintah memberikan bantuan berupa pakan ternak sebanyak 19 ton, yang terdiri 5 ton konsentrat dan 14 hijauan pakan ternak yang sudah didistribusikan sejak Senin kemarin," pungkas Paiman. [jfm]