WahanaNews-Lampung | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tak henti berinovasi secara teknologis guna mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih cepat, akurat, efisien dan lebih berkualitas.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
“Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang,” kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (27/10/2021).
Di bidang sumber daya air Kementerian PUPR telah menerapkan beberapa teknologi di antaranya Drip Irrigation dan Big Gun Sprinkler yang merupakan bentuk inovasi dalam sistem penyediaan air baku mandiri dan sistem irigasi untuk kawasan yang relatif sulit air.
Dengan teknologi tersebut air dapat dimanfaatkan secara efisien untuk mendukung produksi pertanian yang lebih optimal. Teknologi ini telah digunakan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatera Utara dalam rangka pengembangan Food Estate.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Di bidang konektivitas tengah dikembangkan Multi Lane Free Flow (MLFF) yakni teknologi untuk meningkatkan layanan jalan tol antara lain dengan sistem transaksi tol nirsentuh.
Sistem MLFF merupakan kelanjutan dari proses elektronifikasi yang sudah berlangsung sejak 2017 silam dan akan diterapkan secara bertahap mulai 2021 ini (pengurangan gerbang tol, registrasi pengguna kendaraan, hingga penghapusan gerbang tol).
Di bidang permukiman di antaranya teknologi Waste to Energy (W2R) yang merupakan teknologi pengolahan sampah dengan insinerator untuk mengonversi material padat menjadi sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Saat ini sedang dikembangkan di Balikpapan, (Kaltim), Suwung (Badung, Bali) dan Banjar Bakula (Kalsel). Di bidang perumahan di antaranya rumah susun Pracetak Modular yang sudah digunakan di pembangunan Rusun ITB Jatinangor.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S Atmawidjaja mengatakan Kementerian PUPR juga terus mendorong inovasi yang memberikan nilai tambah dan sisi lain yang lebih humanis pada setiap infrastruktur yang dibangun.
“Salah satunya contoh inovasi yang telah dilakukan yakni pembangunan Jembatan Youtefa di Jayapura. Jembatan ini memiliki nilai inovasi sebagai jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua dengan bentang 1,6 kilometer," kata Endra.
Material pelengkung yang dibangun oleh anak bangsa di 11 PT PAL dibawa sejauh 1.000 kilometer dari Surabaya lewat laut menuju Jayapura, untuk kemudian dirakit secara on-site dengan sangat presisi. Sementara itu Pejabat Fungsional Perekayasa Ahli Utama Arie Setiadi Moerwanto mengatakan inovasi dan teknologi yang telah dikembangkan ini juga harus didukung oleh pengembangan sumber daya manusia (SDM).
“Untuk itu Kementerian PUPR mengembangkan Program Magister Super Spesialis sejak 2020 untuk bidang teknik dan kita juga sedang menyiapkan Program Magister Super Spesialis non teknik,” kata Arie.
Dengan pemanfaatan teknologi dan inovasi yang diiringi dengan peningkatan kualitas SDM konstruksi diharapkan dapat mempermudah, mempercepat serta meningkatkan kualitas dan kehandalan dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia.
Pada tahun 2020-2024 Kementerian PUPR telah menetapkan target prioritas pembangunan infrastruktur. Di bidang sumber daya air di antaranya 61 bendungan di seluruh Indonesia dan jaringan irigasi untuk 500 ribu hektar daerah irigasi.
Bidang konektivitas di antaranya pembangunan 2.500 kilometer jalan tol baru dan 3.000 kilometer jalan nasional baru. Di bidang permukiman, direncanakan peningkatan akses air minum layak menjadi 100 persen, peningkatan akses sanitasi layak menjadi 90 persen, dan pembangunan serta rehabilitasi 5.500 unit prasarana dan sarana pendidikan, olahraga, dan pasar.
Sedangkan untuk perumahan, Program Sejuta Rumah akan terus dilanjutkan melalui berbagai pola penyediaan dan pembiayaan perumahan yang lebih inovatif. [non]